Gaya parenting atau pola asuh anak menjadi sorotan hangat di era media sosial. Kehadiran platform sosial media memudahkan berbagi pengalaman dan pandangan tentang kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks mengasuh anak. Banyaknya konten yang membahas gaya parenting pun menimbulkan perdebatan seputar mana yang dianggap paling efektif. Apakah memanjakan anak dengan kelembutan akan membuat mereka lemah, ataukah pendekatan keras akan meninggalkan luka batin?
Mari kita eksplorasi dari sudut pandang psikologi dengan merujuk pada penelitian Diana Blumberg Baumrind, seorang psikolog klinis dan perkembangan yang mengidentifikasi empat gaya parenting. Dalam dimensi Warmth VS Hostility dan Restrictive VS Permissive, muncullah empat gaya pengasuhan: Authoritative, Authoritarian, Indulgent, dan Neglectful.
1. Authoritative (Otoritatif): Warmth dan Restriktif Gaya ini menggabungkan harapan tinggi terhadap prestasi anak dengan kehangatan dan responsivitas. Orang tua Authoritative menetapkan aturan melalui diskusi terbuka, memberikan bimbingan, dan mendorong komunikasi dua arah.
2. Authoritarian (Otoriter): Hostility dan Restriktif Orang tua Authoritarian menekankan kepatuhan mutlak, menggunakan komunikasi satu arah melalui perintah atau aturan. Disiplin yang keras seringkali diterapkan dengan harapan tinggi.
3. Indulgent: Warmth dan Permissive Gaya ini ditandai oleh kehangatan, namun minim aturan. Orang tua Indulgent cenderung memanjakan anak dan kurang menegakkan batasan, membiarkan anak bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan.
4. Neglectful: Hostility dan Permissive Orang tua Neglectful cenderung acuh tak acuh terhadap kebutuhan anak, tidak menetapkan batasan, dan kurang terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka.
Menurut penelitian, gaya Authoritative dianggap dapat memberikan hasil terbaik untuk perkembangan anak. Namun, penting untuk menyadari bahwa keempat gaya ini dapat diterapkan bersamaan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Psikolog Rose Mini Agoes Salim menekankan bahwa peran orang tua dalam membentuk perilaku anak sangat signifikan. Faktor nature dan nurture, seperti nutrisi, stimulasi, dan pola asuh, berperan dalam membentuk kompetensi sosial, emosional, dan kecerdasan anak.
Meskipun terdapat perdebatan mengenai gaya parenting yang paling tepat, langkah awal yang bijaksana adalah memahami kebutuhan anak dan menyesuaikan gaya parenting dengan lingkungan sekitar. Sebagai orang tua, kita dapat memilih dan mengombinasikan gaya parenting sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi, sehingga mendorong perkembangan anak secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar